Kemarin, saya mengalaminya lagi. Kejadian menyesakkan di
mana saya jadi korban gaya customer service yang tidak memuaskan. Sudahlah saya
yang jadi korban, ketika saya berusaha mendapat solusi dari manager dari
perusahaan tersebut, saya malah di”vonis” salah oleh sang manager, tanpa dia
berusaha mendengarkan apa keluhan saya. Bahkan fakta yang sudah saya kemukakan
pun hanya dianggap angin lalu. Sangat menyesakkan, dan apa yang bisa saya
lakukan?
Tadinya saya sudah siapkan semua screen shot dari pembicaraan
itu (karena pembicaraan memang terjadi di media teks), sudah saya bayangkan
bagaimana saya akan mempresentasikan kegusaran dan ketidakpuasan saya yang
tidak didengar oleh manager itu kepada seluruh dunia. Tapi ternyata setelah
semua screen shot siap saya susun, kepuasan meluahkan kemarahan belum juga saya
rasakan.
Baru pagi ini saya bisa sedikit tenang, setelah puas
menangis mengadu pada Ayah Aisya. Dan urunglah semua niat saya untuk mempublish
pembicaraan yang sungguh menyesakkan itu di dunia maya. Lucu memang, setelah semua step saya tempuh
ternyata a crying session lah jawabannya.
Setelah tenang, baru jelas langkah saya ke depan. Saya akan “move
on” tentunya. Mengganggap apa yang saya alami adalah bagian dari pembelajaran
buat saya. Memang tidak pernah ada jalan kesuksesan yang mudah. Toh saya tetap
beruntung dan harus bersyukur, punya Aisya dan Ayahnya yang akan selalu jadi
tempat berbagi dan penghibur yang luar biasa berharga.
Satu hal lagi yang terbukti dari kejadian kemarin, benar bahwa
pelayanan pelanggan (customer service) itu penting, semoga saya bisa
menyediakan pelayanan yang baik pada pelanggan saya sehingga apa yang saya
alami tidak akan dialami oleh pelanggan saya :)
Saya yakin suatu hari saya akan mengingat kejadian kemarin
sambil tersenyum :)
Kenangan saya mencapai sukses :)
Untuk hari ini saya hanya mau berteriak: Hidup pelayanan
yang cepat, tepat, dan ramah! :D
Membalas kekecewaan dengan kemarahan memang bukan jalan yang tepat, karen bisa jadi akan menimbulkan permasalahan baru lagi.
BalasHapussetuju banget a' :)
Hapus