Kamis, 08 November 2012

Yang Menyesakkan itu Yang Akan Jadi Kenangan

Kemarin, saya mengalaminya lagi. Kejadian menyesakkan di mana saya jadi korban gaya customer service yang tidak memuaskan. Sudahlah saya yang jadi korban, ketika saya berusaha mendapat solusi dari manager dari perusahaan tersebut, saya malah di”vonis” salah oleh sang manager, tanpa dia berusaha mendengarkan apa keluhan saya. Bahkan fakta yang sudah saya kemukakan pun hanya dianggap angin lalu. Sangat menyesakkan, dan apa yang bisa saya lakukan? 

Tadinya saya sudah siapkan semua screen shot dari pembicaraan itu (karena pembicaraan memang terjadi di media teks), sudah saya bayangkan bagaimana saya akan mempresentasikan kegusaran dan ketidakpuasan saya yang tidak didengar oleh manager itu kepada seluruh dunia. Tapi ternyata setelah semua screen shot siap saya susun, kepuasan meluahkan kemarahan belum juga saya rasakan.

Baru pagi ini saya bisa sedikit tenang, setelah puas menangis mengadu pada Ayah Aisya. Dan urunglah semua niat saya untuk mempublish pembicaraan yang sungguh menyesakkan itu di dunia maya.  Lucu memang, setelah semua step saya tempuh ternyata a crying session lah jawabannya.

Setelah tenang, baru jelas langkah saya ke depan. Saya akan “move on” tentunya. Mengganggap apa yang saya alami adalah bagian dari pembelajaran buat saya. Memang tidak pernah ada jalan kesuksesan yang mudah. Toh saya tetap beruntung dan harus bersyukur, punya Aisya dan Ayahnya yang akan selalu jadi tempat berbagi dan penghibur yang luar biasa berharga.

Satu hal lagi yang terbukti dari kejadian kemarin, benar bahwa pelayanan pelanggan (customer service) itu penting, semoga saya bisa menyediakan pelayanan yang baik pada pelanggan saya sehingga apa yang saya alami tidak akan dialami oleh pelanggan saya :)

Saya yakin suatu hari saya akan mengingat kejadian kemarin sambil tersenyum :)
Kenangan saya mencapai sukses :)

Untuk hari ini saya hanya mau berteriak: Hidup pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah! :D

2 komentar:

  1. Membalas kekecewaan dengan kemarahan memang bukan jalan yang tepat, karen bisa jadi akan menimbulkan permasalahan baru lagi.

    BalasHapus